Pertemuan kita begitu sederhana, aku tersesat diantara keramaian dan kau menyapaku dari kerumunan. Dari saat kau melempar senyuman aku tau duniaku akan dilanda kekacauan. Sejak itu yang ada hanyalah sunyi dan dirimu hadir sebagai satu-satunya bunyi.
Perkenalan kita begitu sederhana, jantungku berdekuk kencang kau datang sebagai penenang. Sejak itu hari-hariku selalu tentang menyusur langkahmu yang seringkali hanya tersisa sebagai jejak yang rumit dilacak.
Maaf, hidup membentukku menjadi rumit. Tapi, tolong jangan pamit, karna dengan cara yang sederhana kau membuatku lebih baik setiap harinya. Kitapun mencoba menjalani dengan segenap yakin apa yang kita anggap tidak mungkin. Dan ketidakmungkinan itu sempat membuat aku ingin mengaku kalah, tapi anehnya kita selalu saja kembali ditempat yang sama saling berhadapan dengan debar yang tidak juga mereda.
Itulah kenapa aku tidak mau mundur hatiku keras kepala .. kau keras kepala akupun juga.
Dan kita menjelma dua orang pejuang yang saling mendekam erat ketika hari terlalu berat, yang mati-matian mempertahankan hubungan melewati segala perbedaan.
Perbedaan kita memang terlampau jauh tapi, detak kita teramat dekat.
Kita memang tidak pernah bisa memilih kepada siapa hati dijatuhkan .. tapi, kita selalu bisa memilih untuk tinggal atau meninggalkan.
Dahulu aku memilih untuk hanya singgah, sekarang aku memilih untuk menjadikanmu rumah. Maka setiap kali ingin menyerah, ingat lagi sudah sejauh apa kita melangkah.
Semoga sampai tua ...
Semoga selamanya ...
Hari ini hatiku sudah mantap, kau orangnya !
🔄 Fiersa besari & aqianr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar